semoga bermanfaat :)

Jumat, 23 Maret 2012

Pendidikan Karakter dan Pengelolaan Kelas

A.     Pendidikan Karakter
            Pendidikan karakter merupakan prioritas program Kementrian Pendidikan Nasional 2010 – 2014 yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010). Pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik – buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari – hari dengan sepenuh hati.
            Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. lebuh dari tu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habitution) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing)”, akan tetapi juga “merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling)” dan perilaku yang baik (moral action).
            Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
            Pendidikan karakter berfungsi :
1.      Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.
2.      Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur.
3.      Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.
Berdasarkan hal diatas, satuan pendidikan merupakan salah satu media pelaksanaan nilai – nilai pendidikan karakter. Nilai – nilai tersebut bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Nilai – nilai tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat / komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Konfigurasi karakter dalam kontek totalitas proses psikologis dan sosial-kultural dapat dikelompokkan dalam :
1.    Olah hati (spiritual & emotional development)
2.    Olah pikir (intellectual development)
3.    Olah raga dan kinestetik (physical & kinesthetic development)
4.    Olah rasa dan karsa (affective and creativity develompent)
 Proses itu secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi, serta masing – masingnya secara konseptual merupakan gugus nilai luhur yang di dalamnya terkandung sejumlah nilai.
Pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dalam pengembangan kegiatan belajar siswa. Pendekatan konekstual dapat digunakan sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dan peserta didik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata, sehingga peserta didik mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.
Pendekatan kontekstual yang dilakukan guru akan sangat membantu menanamkan karakter yang diharapkan dapat dimiliki siswa. Pendekatan kontekstual akan memberikan hasil yang komprehensif, tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi pada tataran afektif serta psikomotor. Pendekatan kontekstual dapat memberikan nurturant effect pengembangan karakter peserta didik, seperti karakter cerdas, berpikir terbuka, tanggung jawab, rasa ingin tahu.
            Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar pengembangan diri untuk pendidikan karakter dapat dilakukan pada kegiatan rutin di sekolah (misalnya kegiatan upacara hari Senin, piket kelas, dan berbaris saat masuk kelas), kegiatan spontan ( misalnya mengumpulkan sumbangan ketika ada teman yang terkena musibah), keteladan (misalnya nilai disiplin, kebersihan, dan kasih sayang), pengkondisian (misalnya kondisi toilet yang bersih, halaman yang hijau, dan poster kata – kata bijak di lorong sekolah).
Pembelajaran di kelas harus kita kembangkan untuk bisa memberikan pendidikan karakter lebih dalam. Pengembangan RPP dan silanus sangat diperlukan untuk berhasilnya pembelajaran karakter ini. Pengembangan yang dilakukan terutama pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, pembelajaran yang diterima siswa sebaiknya dikonkretkan dalam kegiatan nyata (konkret) agar siswa langsung mengetahui mana yang baik dan buruk dan dapat langsung mempraktekkan nilai – nilai yang diajarkan.
Pemberian pendidikan karakter juga dapat diberikan pada pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler, dimana pada kegiatan tersebut guru dapat mengembangkan bakat yang telah dimiliki siswa. Kegiatan ekstrakulikuler lebih mengembangkan hobi yang dimiliki siswa. Selain itu juga dapat dikembangkan melalui kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat dan pada mata pelajaran MULOK yang mengandung muatan lokal di setiap daerah.
Saya pernah mengikuti seminar “Strategi Mengajar dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik”. Dalam seminar tersebut, Ibu Siti Partini Suardiman, dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta mengemukakan bahwa pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan baik buruk, benar salah, tetapi lebih kepada menanamkan kebiasaan hingga menyentuh 3 ranah sekaligus yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor sehingga kebiasaan yang sudah terbentuk mengalami internalisasi menjadi miliknya yang kokoh, kuat, dan sulit dipengaruhi. Untuk mewujudkannya, diperlukan pengembangan ketajaman berpikir atau bernalar, pemberian teladan, dan pembiasaan secara terus menerus karena hasil pendidikan karakter perlu waktu yang lama sampai terbentuk kebiasaan, harus terus menerus diupayakan, tidak boleh berhenti atau bosan dan dilakukan oleh seluruh komponen dalam komunitas termasuk orang tua dan keluarga.
B. PENGELOLAAN KELAS
            Pengelolaan kelas merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien. Salah satu tujuan dilakukannya pengelolaan kelas adalah agar pembelajaran berhasil dan teratur. Teknik yang dapat dilakukan dalam pengelolaan kelas antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Membuat anak tertarik
Dengan membuat anak tertarik dengan pembelajaran yang akan dilakukan akan mempermudah kita menyampaikan materi yang akan diajarkan. Kita sebagai guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang berkondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar.
2.      Menggunakan media
Siswa saat mengikuti pembelajaran mungkin ada yang membuat gaduh karena kurang tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran dapat divariasi dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Dengan penggunaan media yang tepat, diharapkan anak akan tertarik dengan apa yang akan kita ajarkan.
3.      Penataan ruang
Penataan ruang merupakan salah satu teknik pengelolaan kelas yang harus diperhatikan. Penataan ruang harus disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada. Untuk mengurangi kebosanan, guru dapat mengubah posisi ruang sehingga dapat melakukan pembelajaran yang tidak terkesan kaku.
4.      Lebih pentingkan kualitas daripada kuantitas
Jangan paksakan untuk menerima siswa sebanyak – banyaknya dalam satu tahun pelajaran. Hal ini harus disesuaikan dengan kapasitas ruangan yang tersedia.
5.      Persiapan
Persiapan yang dimaksud bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis, karena mood kita disadari atau tidak akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran yang akan berdampak pada peserta didik di kelas.

Sumber :
a.       Buku ajar Strategi Pembelajaran FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
b.      Hand out “Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Masa Depan Bangsa dan Upaya Guru Dalam Mewujudkannya”oleh Ibu Siti Partini Suardiman, dosen FIP UNY dalam seminar “Strategi Mengajar dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik”.
c.       Materi diskusi perkuliahan Strategi Pembelajaran, Selasa 20 Maret 2012

Kamis, 22 Maret 2012

Model Pembelajaran


Nama   : Aulia Rizqika Rofiati
NIM    : 292010068
Kelas   : RS 10 C

STRATEGI PEMBELAJARAN
MODEL SAVI ( SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

A.      Pengertian dan Landasan Teori
Collaborative learning provides a community of support for each and every individual engaged in learning. It involves the collective sharing of individual knowledge. It draws on the variety of intelligences and learning styles in a group and engages all aspects of the brain-mind-body connection.
Meier says that the best learning occurs when all parts of the brain-mind-body connection are used simultaneously. That is where SAVI comes in. SAVI combines the different kinds of intelligences and learning styles:
·         stands for Somatic learningor learning by moving and doing. Somatic learning involves getting active from time to time, for example, while building a model of a process or procedure, doing active learning exercises (simulations, learning games), or creating large pictograms or peripherals.
·         A is Auditory, which is learning by talking and hearing. Auditory learning is getting the learners to translate their experience into sound by talking about what they are learning. Auditory learners like to read out loud, talk while solving problems, and review learning experiences.
·         V is for Visual and is learning by observing and picturing. Visual learners learn best when they can see real-world examples, icons, pictures, and various kinds of  images while they are learning. Sometimes visual learners do even better when they create idea maps and diagrams out of what they are learning.
·         stands for Intellectual, or learning by problem solving and reflecting. Intellectual learners like to engage in activities such as solving problems, analyzing experiences, doing strategic planning, generating creative ideas, accessing and distilling information, and creating mental models.
Meier says that when all four SAVI components are present in a single learning event, learning is optimized:
·         People can learn something by watching a presentation (V)
·         But they can learn much more if they can do something while it is going on (S),
·         Talk about what they are learning (A), and
·         Think through how to apply the information being presented to their job (I).
OR
·         They can enhance their problem-solving skills (I)
·         If they are simultaneously manipulating something (S)
·         To produce a pictogram or three-dimensional display (V)
·         While they talk out loud about what they are doing (A).
Cara belajar SAVI adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaaan semua indera yang mencakup cara – cara belajar : (1) somatis yang berarti belajar dengan bergerak dan berbuat; (2) Auditory yang berarti belajar dengan berbicara dan mendengar; (3) Visual yang berarti belajar dengan mengamati dan menggambarkan; (4) Intelektual yang berarti belajar dengan memecahkan masalah dan merenung (Meier, 2002:91).
B.       Karakteristik SAVI
SAVI MODEL - soma [hands-on]; aural [listening & speaking]; visual [seeing]; intellectual                                                           
Soma - physical; learning by moving, touching, and doing; tactile, kinaesthetic, hands-on learning - getting physical and using & moving your body while you learn; build, physically manipulate, create pictogram & peripherals; act out a process; have an experience; complete a physical project; simulation or game; take a field trip; write, draw, talk about an experience; interview; create an active exercise for whole class.
Aural - learn by sounds, dialogue, reading aloud, telling someone what they just experienced; remembering jingles & rhymes; listening to audio cassettes; repeating sounds in their heads; talking out loud while solving problems; manipulating models, gathering information, making action plans, create personal meaning for self; read out loud from manuals & computer screens; read & paraphrase; tape reading; create own tape for key words, processes, definitions, procedures; tell stories with learning embedded in them; paired discussion, telling, review; create a rhyme, rap, auditory mnemonic; practice while describing aloud what you are doing; talk nonstop during creative problem-salving or long-term planning.         
Visual - more equipment in everyone’s head for processing visual info than for any other sense; using visual imagery in learning results in 12% better on immediate recall & 26% better on long-term retention; helps all to see what presenter is talking about; see real-world examples, diagrams, idea maps, icons, pictures, images while learning; learn by creating idea maps; create pictogram, icons, 3-D table-top displays; solve real-world situation - then think & talk about it, drawing out processes, principles, & meanings that it illustrates; picturesque language: metaphors & analogies; images; vivid presentation graphics; 3-D objects; dramatic body language; vivid stories; pictogram creation; icon job aids; field observations; colorful decorations; room peripherals; mental imagery exercises.
Intellectual - intellect is the sense-maker of the mind; the means by which we “think,” integrate new experiences, create new neural networks, & learn; intellect connects the body’s mental, physical, emotional, and intuitive experiences to build fresh meaning for itself; intellect is the means by which the mind turns experience into knowledge, knowledge into understanding, and understanding [we hope] into wisdom!  Need sufficient intellectual challenge for the exercises to be meaningful to the learners.  solving problems, analyzing experience, doing strategic planning, generating creative ideas, accessing & distilling info; formulating questions, creating mental models, applying new ideas to the job, creating personal meaning, thinking through the implications of an idea; use all four SAVI elements in a single learning event: watch, do, talk, think about applying such to the job; enhance problem-solving skills by simultaneously manipulating something to produce pictogram or 3-D display while talking aloud re what is being done.
  
C.  Langkah – langkah Pembelajaran dengan Model SAVI
Pembelajaran SAVI dapat direncanakan dan kelompok dalam empat tahap:
1) Tahap persiapan (kegiatan pendahuluan)
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. Secara spesifik meliputi hal:
a) memberikan sugesi positif
b) memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada siswa
c) memberikan tujuan yang jelas dan bermakna
d) membangkitkan rasa ingin tahu
e) menciptakan lingkungan fisik yang positif.
f) menciptakan lingkungan emosional yang positif
g) menciptakan lingkungan sosial yang positif
h) menenangkan rasa takut
i) menyingkirkan hambatan-hambatan belajar
j) banyak bertanya dan mengemukakan berbagai masalah
k) merangsang rasa ingin tahu siswa
l) mengajak pembelajar terlibat penuh sejak awal.

2) Tahap Penyampaian (kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan materi belajar yang baru dengan cara menari, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok untuk semua gaya belajar. Hal- hal yang dapat dilakukan guru:
a) uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan
b) pengamatan fenomena dunia nyata
c) pelibatan seluruh otak, seluruh tubuh
d) presentasi interaktif
e) grafik dan sarana yang presentasi berwarna-warni
f) aneka macam cara untuk disesuaikan dengan seluruh gaya belajar
g) proyek belajar berdasar kemitraan dan berdasar tim
h) latihan menemukan (sendiri, berpasangan, berkelompok)
i) pengalaman belajar di dunia nyata yang kontekstual
j) pelatihan memecahkan masalah
3) Tahap Pelatihan (kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara. Secara spesifik, yang dilakukan guru yaitu:
a) aktivitas pemprosesan siswa
b) usaha aktif atau umpan balik atau renungan atau usaha kembali
c) simulasi dunia-nyata
d) permainan dalam belajar
e) pelatihan aksi pembelajaran
f) aktivitas pemecahan masalah
g) refleksi dan artikulasi individu
h) dialog berpasangan atau berkelompok
i) pengajaran dan tinjauan kolaboratif
j) aktivitas praktis membangun keterampilan
k) mengajar balik
4) Tahap penampilan hasil (kegiatan penutup)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat. Hal –hal yang dapat dilakukan adalah:
a) penerapan dunia nyata dalam waktu yang segera
b) penciptaan dan pelaksanaan rencana aksi
c) aktivitas penguatan penerapan
d) materi penguatan prsesi
e) pelatihan terus menerus
f) umpan balik dan evaluasi kinerja
g) aktivitas dukungan kawan
h) perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung.

Berdasarkan teori – teori di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa langkah – langkah secara konkret dan sistematis dari model SAVI menurut saya adalah :
1.    Kegiatan Awal
a.    Berdoa dan presensi
b.    Guru menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar
c.    Mempersiapkan siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan model SAVI
2.    Kegiatan Inti
a.    Kegiatan Somatik
Siswa melakukan kegiatan dengan melakukan atau berbuat
Siswa dapat melakukan wawancara atau bermain peran
b.    Kegiatan Auditory
Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan mendengar atau beebicara
Siswa menyampaikan hasil wawancara atau menyimak cerita
c.    Kegiatan Visual
Siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan melakukan pengamatan atau penggambaran tentang materi yang diajarkan
Siswa memeriksa laporan teman lain atau mengamati sebuah adegan
d.   Kegiatan Intelektual
Siswa belajar dengan merenung dan memecahkan masalah
Siswa merumuskan pertanyaan
3.    Kegiatan Penutup
Siswa melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan
Guru memberikan penguatan kepada siswa
Pemberian evaluasi dan tindak lanjut
Berdoa





DAFTAR PUSTAKA
http://www.ietf.org/proceedings/75/slides/savi-2.pdf
http://derizzain.multiply.com/journal/item/87?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-savi/
http://xnet.rrc.mb.ca/glenh/new_page_40.htm
http://www.g-excess.com/7955/metode-atau-model-pembelajaran-sistem-savi/
https://wiki.sei.cmu.edu/aadl/index.php/SAVI_Demonstrations
http://digilib.umm.ac.id/files/disk1/331/jiptummpp-gdl-s1-2009-rahmawati0-16520-01+PENDA-N.pdf
http://www.pustakakendee.net/2012/02/pengaruh-penerapan-model-pembelajaran.html
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_c0151_0608570_chapter2.pdf
http://www.dashe.com/blog/performance-support/being-savvy-about-savi-and-accelerated-learning

Senin, 12 Maret 2012

Tugas RPP

TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Disusun Oleh :
Aulia Rizqika R   292010068
RS 10C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                  :
Mata Pelajaran                        :  Bahasa Indonesia
Kelas / Semester                      :  VI / I
Tema                                       : Hobi
Alokasi Waktu                        : 4 x 35 menit (2x pertemuan)
MODEL PEMBELAJARAN
Ø   Model Pembelajaran Langsung
PENDEKATAN
Ø  Pendekatan Konseptual
STRATEGI
Ø  Strategi Pembelajaran Deduktif
METODE
Ø  Tanya jawab
Ø  Diskusi
Ø  Praktek
Ø  Penugasan

Standar Kompetensi     :  1. Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan
2. Memberikan informasi dan tanggapan secara lisan
Kompetensi Dasar        : 1.1 Mengidentifikasi tokoh,watak,latar,tema ,amanat,dari cerita anak  yang dibacakan.
2.1 Menyam-paikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut,baik dan benar
I.              TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Setelah mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, atau amanat dari cerita yang dibacakan dengan tepat.
2.      Setelah melakukan permainan edukatif tentang hobi, siswa dapat menyampaikan pesan / informasi yang diperoleh dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar.
3.      Setelah menyimak pesan / informasi yang disampaikan teman, siswa dapat menanggapi informasi tersebut dengan tepat.

II.           MATERI PEMBELAJARAN
A.      Cerita
Kesombongan Burung Nuri
Deo seekor burung nuri. Tinggal di hutan luas bersama binatang lainnya. Merasa paling tampan, Deo menjadi sombong. Tidak mau bergaul dengan teman – temannya dan suka memamerkan diri.
“Di seluruh hutan ini, tidak ada burung lain yang setampan diriku,” kata Deo dengan pongah dihadapan teman – temannya sesama burung.
“Kalian semua pasti juga mengagumi ketampananku ini.”
Teman – temannya hanya bisa geleng –geleng kepala. Mereka enggan bermain dengan Deo karena sikapnya itu. Pada suatu hari, Deo terbang sendiriran mengelilingi hutan. Tanpa sengaja, ia menabrak ranting pohon yang tinggi. Sayapnya patah. Ia terjatuh ke tanah. Deo merasa kesakitan dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya.
Tiba – tiba, Deo mendengar suara elang di kejauhan. Suara itu semakin dekat. Deo sangat ketakutan. Jantungnya berdegup kencang. Ia begitu lemah dan tidak berdaya. Elang itu kini terbang melayang di atasnya,siap untuk menerkamnya.
Ketika elang itu hendak memangsa Deo, sekawanan burung datang ke tempat itu. Mereka bersuara ribut untuk mengusir elang. Melihat sekelompok burung yang cukup banyak tersebut, elang mengurungkan niatnya. Terbang menjauh dan mencari mangsa lain.
“Deo, ini kami. Kamu tenang saja karena kami datang untuk menolongmu,” kata burung – burung tersebut.
Deo yang masih tergeletak di tanah merasa terharu. Ternyata, kawanan burung itu teman – temannya sendiri yang selama ini tidak diperdulikannya. Mereka lalu terbang menghampiri Deo dan membawanya pulang ke rumahnya.
Setelah dirawat beberapa minggu, Deo kembali sembuh seperti sedia kala. Ia selalu mengingat kebaikan teman – temannya yang telah menyelamatkannya.
Sejak saat itu, Deo tidak sombong lagi. Ia kini senang bermain bersama teman – temannya yang baik hati.
                                            Sumber : Kedaulatan Rakyat Minggu, 30 Oktober 2005
B.       Menyampaikan Informasi
Cara menyampaikan informasi sebagai berikut :
1.      Ingatlah pokok – pokok informasi yang hendak kamu sampaikan.
2.      Sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan runtut, baik, dan benar.
3.      Informasi diucapkan dengan jelas dan dengan nada yang meyakinkan.
C.       Memberikan Tanggapan
Tahukah kamu apa arti tanggapan itu? Tanggapan diartikan sebagai pemberian pernyataan baik lisan maupun tertulis juga sikap terhadap sesuatu. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberi tanggapan sebagai berikut.
a. Sesuaikan tanggapan dengan topik yang sedang dibahas.
b. Sampaikan tanggapan secara jelas.
d. Jangan menyinggung perasaan orang lain.

III.        LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.      Pertemuan Pertama
A.    Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1.    Menyiapkan secara fisik dan psikis
v  Salah satu siswa dimohon menyiapkan teman-temannya untuk diajak berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
v  Guru melakukan persensi siswa.
2.    Mengajukan pertanyaan-pertanyaan appersepsi
v Siswa diberikan apersepsi mengenai cerita.
v  Guru bertanya kepada siswa apakah siswa gemar membaca.
v  Guru menjelaskan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini.
B.     Kegiatan Inti (40 menit)
1.      Eksplorasi
a.       Melibatkan siswa mencari informasi tentang topik / tema secara luas
v Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi cerita, yaitu tentang unsur instrinsik cerita.
b.      Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber lain
v Guru memberikan penugasan kepada siswa.
v Siswa mencatat tugas yang diberikan oleh guru.
c.       Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta  antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
v Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mencatat materi yang di pelajari dari berbagai buku yang ada di perpustakaan.
v Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan siswa lainnya.
v Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami.
d.      Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
v Siswa mencari sendiri materi yang akan dipelajari dengan bimbingan guru.
2.      Elaborasi
a.          Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
v    Siswa membaca materi unsur instrinsik cerita pada buku.
v  Siswa menulis materi unsur intrinsik cerita dari berbagai buku di perpustakaan.
b.         Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain.
v  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
v  Secara berkelompok, siswa diminta untuk mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru yaitu “Kesombongan Burung Nuri”.
c.         Memberi kesempatan berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak
v  Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, dan amanat yang ada dalam cerita “Kesombongan Burung Nuri”
d.         Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
v  Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan siswa lainnya dalam satu kelompok.
v  Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru.
e.          Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat
v  Siswa diminta untuk bersifat sportif, tidak mengganggu siswa lain saat pengerjaan tugas.
f.          Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi baik individu / kelompok
v  Siswa mencatat hasil diskusi kelompok mengenai unsur instrinsik “Kesombongan Burung Nuri”.
g.          Memfasilitasi siswa menyajikan hasil kerja secara individu / kelompok
v  Guru meminta setiap kelompok menyebutkan tokoh, watak, latar, tema, dan amanat secara bergantian
h.         Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menimbulkan kebahagiaan dan percaya diri
v  Guru memberi motivasi pada siswa agar bangga dan selalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.
v  Siswa diminta untuk menyanggah hasil kerja kelompok lain apabila tidak sesuai dengan hasil diskusi kelompokknya.
v  Siswa diminta untuk percaya diri mempertahankan pendapatnya meskipun berbeda dengan kelompok lain.
3.      Konfirmasi
a.         Memberikan umpan balik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, hadiah atas keberhasilan siswa.
v  Guru memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok yang telah menyebutkan unsur instrinsik cerita “Kesombongan Burung Nuri”.
v  Guru memberikan tanda tangan pada hasil pekerjaan siswa.
b.         Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
v  Guru menegaskan dan menyimpulkan tentang tokoh, watak, latar, tema, atau amanat dari cerita anak yang dibaca.
v  Guru meluruskan perbedaan pendapat yang terjadi antar kelompok.
c.         Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan
v  Siswa diminta memberi pendapat tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan. Apa sajakah kekurangan dari pembelajaran tersebut sehingga guru dapat menginstrospeksi proses pembelajaran agar lebih baik lagi pada pengajaran yang berikutnya.
v  Siswa diberi pertanyaan tentang unsur – unsur pembentuk cerita.
d.        Memfasilitasi siswa memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
v  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami tentang cerita yang dibaca.
v  Guru membantu persoalan / kesulitan yang dihadapi siswa terutama dalam penentuan tokoh, watak, latar, tema atau amanat dalam cerita.
v  Siswa diberi motivasi agar tidak pasif dan lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya pada kegiatan belajar mengajar.
C.     Kegiatan Penutup ( 20 menit )
1.      Bersama – sama dengan siswa / sendiri membuat rangkuman
v  Guru bersama – sama dengan siswa membuat rangkuman tentang unsur intrinsik cerita.
2.      Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3.      Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
v  Guru menganalisis tugas kelompok siswa sebagai bentuk umpan balik kepada siswa.
4.      Merencanakan tindak lanjut dalam kegiatan remidi, perbaikan, pengayaan, memberikan tugas individu / sesuai hasil belajar siswa
5.      Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan tugas yang harus dilakukan siswa.
v  Siswa diberi tugas untuk membawa salah satu benda yang mencirikan tentang hobi yang dimilikinya.
2.        Pertemuan Kedua
A.    Kegiatan pendahuluan
1.      Menyiapkan secara fisik dan psikis
v  Salah satu siswa dimohon menyiapkan teman-temannya untuk diajak berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
v  Guru melakukan persensi siswa.
2.        Mengajukan pertanyaan-pertanyaan appersepsi
v  Siswa diberikan apersepsi mengenai hobi.
v  Guru bertanya kepada siswa tentang hobi yang mereka miliki.
v  Guru menjelaskan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini.
B.     Kegiatan Inti
1.      Eksplorasi
a.    Melibatkan siswa mencari informasi tentang topik / tema secara luas
v Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi hobi.
b.    Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber lain
v Guru meminta siswa mengumpulkan barang yang mencirikan hobinya yang telah dibawa oleh siswa.
v Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang diberikan, yaitu dengan memilih membuat lagu atau menggambar tentang hobi yang dimiliki.
c.    Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta  antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
v Siswa diizinkan berdiskusi dengan teman lain saat penentuan pengerjaan tugas.
v Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru tentang tugas yang belum jelas.
d.   Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
v Siswa diminta untuk memaparkan tugas yang telah dibuat di depan kelas.
v Siswa menyanyikan lagu yang telah dibuat.
v Siswa menjelaskan maksud dari gambar yang telah buat.
2.      Elaborasi
a.       Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
v    Siswa menulis hobi dari siswa lain yang maju di depan kelas.
b.      Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain.
v  Siswa diminta untuk melakukan permainan “Mengenali Diri dan Kesenangan Orang lain” (ketentuan permainan terlampir)
c.         Memberi kesempatan berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak
v  Siswa dipersilahkan untuk mencari hobi teman berdasarkan barang yang telah diambil.
v  Siswa menganalisis hobi apakah yang digambarkan oleh barang yang dapat berdasarkan catatan yang telah dibuat.
d.      Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
v  Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan tugas sesuai dengan barang yang telah didapatkan.
e.       Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat
v  Siswa diminta untuk bersifat sportif, tidak mengganggu siswa lain saat pengerjaan tugas.
f.       Memfasilitasi siswa menyajikan hasil kerja secara individu / kelompok
v  Setiap siswa memberikan tanggapan tentang hobi siswa lain berdasarkan barang yang didapat.
g.         Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi baik individu / kelompok
v  Secara individu, siswa diminta untuk menuliskan tanggapan yang diberikan kepada siswa lain berdasarkan barang yang didapat.
h.         Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menimbulkan kebahagiaan dan percaya diri
v  Guru memberi motivasi pada siswa agar bangga dan selalu percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.
v  Guru memberi motivasi siswa agar percaya diri untuk menyampaikan cerita tentang hobinya di depan kelas.
v  Siswa diberi motivasi untuk berani menyampaikan tanggapannya di depan kelas.
3.      Konfirmasi
a.         Memberikan umpan balik dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, hadiah atas keberhasilan siswa.
v  Guru memberikan tepuk tangan kepada setiap siswa yang telah maju ke depan untuk menyampaikan hobinya.
v  Guru memberikan tepuk tangan kepada setiap siswa yang telah menanggapi informasi tentang hobi siswa lain.
v  Guru memberikan tanda tangan pada hasil pekerjaan siswa.
b.         Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
v  Guru memberikan evaluasi terhadap penampilan siswa di depan kelas.
v  Guru memberikan penjelasan bahwa hobi setiap orang berbeda – beda.
c.         Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan
v  Siswa diminta memberi pendapat tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan. Apa sajakah kekurangan dari pembelajaran tersebut sehingga guru dapat menginstrospeksi proses pembelajaran agar lebih baik lagi pada pengajaran yang berikutnya.
d.        Memfasilitasi siswa memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
v  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahami tentang cara menyampaikan pesan dan cara menanggapinya.
v  Siswa diberi motivasi agar tidak pasif dan lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya pada kegiatan belajar mengajar.
C.     Kegiatan Penutup
1.         Bersama – sama dengan siswa / sendiri membuat rangkuman
v  Guru bersama – sama dengan siswa membuat rangkuman tentang hobi yang telah dipelajari.
2.      Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
v  Siswa diminta menyebutkan hobi teman – teman lainnya.
v  Siswa diminta menyebutkan cara yang tepat untuk menyampaikan pesan dan menanggapi pesan tersebut.
3.      Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
v  Guru menganalisis tugas kelompok siswa sebagai bentuk umpan balik kepada siswa.
4.      Merencanakan tindak lanjut dalam kegiatan remidi, perbaikan, pengayaan, memberikan tugas individu / sesuai hasil belajar siswa

IV.        ALAT DAN SUMBER BAHAN
1.              Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas 6 SD / MI (Sukini dan Iskandar).
2.              Buku Game Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah (Imam Rofi’i).
3.              Buku Bahasa Indonesia yang relevan.
V.           PENILAIAN
1.      Teknik Penilaian
a.       Penilaian dalam proses (pengamatan)
b.      Tugas Kelompok
c.       Tugas Individu
2.      Jenis Tes
a.       Unjuk Kerja
b.      Laporan hasil diskusi
c.       Hasil produk
3.      Bentuk Tes
b. Laporan Hasil Diskusi
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1.      a. Apakah judul pada cerita tersebut ?
b. Tema apa yang ada dalam cerita tersebut ?
2.      Siapakah tokoh dalam cerita tersebut ?
3.      Bagaimana watak dalam cerita tersebut ?
4.      Amanat apa yang terkandung dalam cerita tersebut ?
5.      Bagaimana suasana yang terjadi di cerita tersebut
















LEMBAR PENGAMATAN
Bentuk Penilaian         : Unjuk Kerja
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / semester          : VI / 1
Hari / Tanggal             :
NO
Nama
Aspek Yang Dinilai
Jumlah Skor
Nilai
Keberanian
Inisiatif
Kerjasama
1






2






3






4






5






6






7






8






9






10






11






12






13






14






15







Indikator Penilaian :
5 = baik sekali
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = kurang sekali

Nilai =  x 100

Game Edukatif
Mengenali Diri dan Kesenangan Orang Lain

A.    Tujuan Permainan
Di balik permainan ini, terdapat beberapa tujuan, diantaranya :
1.      Agar anak saling mengenal satu sama lain dengan cara yang menarik
2.      Agar anak saling tahu kesenangan di antara mereka, dan
3.      Melatih agar anak mampu memahami orang lain.
B.     Waktu Permainan
Waktu permainan disesuaikan dengan jumlah pemain
C.     Sistem Permainan
Perorangan dalam kolektif
D.    Usia Pemain
Tujuh tahu ke atas
E.     Tempat Bermain
Dalam Ruangan
F.      Alat – Alat Permainan
Ada beberapa alat yang dibutuhkan dalam permainan ini, yaitu :
1.      Satu meja yang ukurannya lumayan besar
2.      Berbagai macam benda, sesuai dengan benda yang dibawa oleh siswa berdasarkan tugas yang telah diberikan.
3.      Kain untuk menutup benda – benda tersebut.
G.    Cara Bermain
Adapun cara permainan ini adalah :
1.      Letakkan semua barang di atas meja yang telah disediakan. Tutup semua barang tersebut dengan kain gelap agar pemain tidak mengetahui isi.
2.      Semua siswa diminta maju satu persatu untuk mengambil benda yang ditutupi kain.
3.      Setelah semua telah mengambil benda yang ada di meja, setiap siswa mencocokkan barang yang diperoleh dengan catatan yang memuat hobi siswa sekelas.
4.      Siswa mengomentari informasi yang  diterima pada saat siswa lain menyanyi atau menggambar hobi mereka.
5.      Siswa berkomentar  berdasarkan benda yang diambil yang menggambarkan hobi siswa lain di depan kelas.

Sumber : Buku Game Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah, Imam Rofi’i (dengan perubahan yang disesuaikan dengan pembelajaran)